Wednesday, September 7, 2011

Doa untuk Anak agar beroleh Hidayah Sejak di Sulbi Ayahnya

Ketika orang-orang musyrik dari kalangan penduduk kota Thaif menolak seruan Nabi SAW yang mengajak mereka untuk masuk agama Islam, lalu mereka mencaci dan melemparinya dengan batu, maka malaikat penjaga gunung menawarkan kepada Nabi SAW bahwa ia bersedia untuk menimpakan dua bukit Makkah kepada mereka. Pada saat itu juga Nabi SAW yang berhati lembut lagi penyayang menjawab :
Aku berharap semoga Allah mengeluarkan dari sulbi mereka orang-orang yang mau menyembah Allah semata dan tidak mempersekutukanNya dengan sesuatu pun.” (Hadits riwayat Bukhari)
Nabi Muhammad SAW memberikan bimbingan pula kepada kaum muslim agar melakukan hal –hal menghasilkan kemashlahatan bagi anak-anak mereka pada masa mendatang untuk itu Nabi SAW bersabda :
Manakala seseorang di antara kalian sebelum menggauli istrinya terebih dahulu mengucapkan : “Bismillahi, Allahoumma janibnaasy syaithoona wa jannibi syaithoona maa rozatanaa’ (Dengan menyebut nama Allah ya Allah, hindarkanlah kami dari gangguan setan dan hindarkan pula anak yang akan Engkau anugerahkan kepada kami dari gangguan setan), kemudian dilahirkanlah dari keduanya seorang anak niscaya selamanya setan tidak akan dapat mengganggunya.” (Muttafaq ‘alaih)
Dalam hadits ini terkandung anjuran yang mengarahkan kepada kita bahwa sebaiknya permulaan yang kita lakukan dalam hal ini ersifat rabbani, bukan syaithani. Apabila disebutkan nama Allah pada permulaan senggama, berarti hubungan sebadan yang dilakukan oleh suami istri bersangkutan berlandaskan ketaqwaan kepada Allah dan dengan izin Allah SWT anaknya nanti tidak akan diganggu syetan.
Sesungguhnya Allah SWT telah memerintahkan kepada kita untuk memilih orang-orang yang shalih, baik laki-laki maupun perempuan, saat melakukan pernikahan , agar mereka berkemampuan untuk membesarkan dan mendidik generasi yang shalih. Demikianlah karena sesungguhnya bibit yang tidak shalih jelas tidak akan dapat memberikan keturunan yang shalih. Dalam sebuah pepatah disebutkan bahwa orang yang tidak emmiliki sesuatu, pasti tidak dapat memberikannya. Sehubungan dengan hal ini, Allah SWT telah berfirman :
Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu dan orang-orang yang patut (kawin) dari hamba-hamba sahayamu yang perempuan.” (QS. An – Nuur : 32)
Makna yang semisal telah disebutkan oleh Nabi SAW dalam sabdanya yang mengatakan :
Pilih-pilihlah buat menitipkan nuthfah (benih) kalian; nikahilah orang-orang yang sekufu’ (sepadan), dan nikahkanlah di antara sesame mereka.” (HR. Hakim)

No comments:

Post a Comment